Salah seorng keturunan kerajaan pada jaman dahul, ingin mengembara mengelilingi dunia, khususnya wilayah pulau Jawa. Pada saat itu karena sudah beberapa hari mereka berjalan kaki terlalu lelah mak istirahatlah mereka di bawah pohon KEDAWUNG. Tempat peristirhtn itlah yang menjadikan nama sebuah dusun, karena dibawah pohon kedawung maka jadilah nama dusun DAWUNG.
Kemudian mereka meneruskan perjlanan lagi. Didalam perjalanan mereka belum menemukan satupun rumah seseorang, yang ada hanya gubuk-gubuk kecil tempat orang mengembala ternaknya sambil bercocok tanam. Karena hanya hutan, tempat pengembara yang sangat luas maka jadilah dusun BANARAN.
Terus berjalan kearah timur, disini keadaannya lebih rawan lagi, tak bertemu dengan seorangpun, sampai kedlarung-dlarung melewati bukit dan jurang. Dengan keberadannya yang kedlarung-dlarung itulah yang menjadikn berdirinya sabuah dusun DARUNGAN.
Walaupun keadaannya sangat lelah. Namun kelelahan itu menambah semangatnya untuk mengembara. Terus berjalan dan berjalan kearah timur. Kalau tadi melewati bukit dan jurang, tetapi disini yang dilewati banyak sungai atau kali.di sungai atau kali inilah Dia bertemu seseorang. Seseorang inilah dianggapnya sebagai teman /dalam Bahasa Jawa ( batur) . Maka tempat pertemuan inilah yang sampai sekarang disebut KALIBATUR.
Dilanjutkanlah perjalanannya kearah selatan. Di situ merasa badannya merasa tak enak, terasa perutnya sakit maka berhentilah untuk buang air besar. Karena tempatnya ini jauh dari sungai atau mata air dia kebingungan untuk membersihkannya, dia putuskan untuk peper/istinjak maka tempat istinjaknya inilah dinamakan papar. Papar sekrang jadilah dusun yang disebut dusun PAPAR.